PENENTUAN KADAR AIR
LAPORAN LENGKAP
Nama : Ade Rosa Faisal
Kelas : IIIC
No.Stambuk : 114620
Kelompok : C.1.1
Tanggal Mulai : 28 April 2014
Tanggal Selesai : 28 April 2014
Judul penetapan :
Penentuan Kadar Air Pada Sampel Pupuk ZA
Tujuan Penetapan : Untuk menentukan kadar air pada
sampel pupuk ZA yang
akan di analisa.
Dasar Prinsip : Prinsip dari
metode oven pengering adalah bahwa air yang
terkandung dalam suatu bahan
akan menguap bila bahan
tersebut dipanaskan pada suhu 105o C selama
waktu
tertentu. Perbedaan antara berat sebelum dan sesudah
dipanaskan adalah
kadar air.
Landasan
Teori
:
Pupuk Za adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi
tambahan haranitrogen danbelerang bagi tanaman. Nama Za adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda ‘zwavelzure ammoniak’,
yang berarti Ammonium Sulfat (NH4SO4).
Ammonium
Sulfat bila dalam keadaan murni berwarna putih garam dengan bentuk kristal.
Wujud pupuk ini juga berbentuk butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini bersifat
higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk Urea. Namun
dalam perdagangannya, Ammonium Sulfat berwarna putih dan tergantung pada bahan
pencampur yang terkandung didalamnya seperti kelabu, kemerah-merahan, kekunung-kuningan,
biru tua atau bahkan kadang berwarna semu Ammonium Sulfat karena adanya
kandungan H2SO4 bebas, garam-garam mineral dan uap
air.
Karena ion
Sulfat larut secara kuat, sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini
berpotensi menurunkan pH tanah yang
terkena aplikasinya. Sifat ini perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan
pemakaiannya.
Reaksi kerja
pupuk Za agak lambat sehingga cocok untuk pupuk dasar. Sifat reksinya asam,
sehingga tidak disarankan untuk tanah ber-pH rendah. Selain itu, pupuk ini
sangat baik untuk sumber Sulfur. Lebih disarankan dipakai didaerah panas.Pupuk
Za yang diperdagangkan dalam bentuk kristal, umumnya berwarna putih, tapi ada
juga yang berwarna abu-abu, biru kabuan dan kuning, tergantung kepada
pembuatannya.
Ammonium
sulfat merupakan jenis pupuk nitrogen yang paling sering dipakai dalam
perdagangan karena hidrolisa ion NH4+ ini sangat dibutuhkan
oleh pertumbuhan tanaman.
Banyak
proses yang digunakan dalam produksi Ammonium Sulfat, penggolongannya tersebut
berdasarkan atas bahan baku yang digunakan, proses-proses tersebut diantaranya:
a. Proses yang
menggunakan bahan baku (by product) dari pembuangan gas Kokas.
b. Proses
konversi Kalsium Sulfat alam (gibs) atau Kalsium Sulfat by produk(yang diambil
dari pabrik asam Phosphate).
c. Proses
dengan reaktan murni, seperti Ammonia yang diperoleh dari Ammonia plant dan
Asam Sulfat dari pross kontak. Pada proses dengan reaktan murni ini, ada
bermacam-macam prosesnya.
Proses dasar
cyclenya sama tetapi untuk menyatukan perbedaan secara teknis diperlukan suatu
proses penyempurnaan. Yaitu dengan adanya proses netralisasi antara Ammonia dan
Asam Sulfat lalu terjadi kristalisasi dengan tekanan vakum. Netralisasi akan
terjadi pada temperature yang lebih rendah dibandingkan bila operasi
dilangsungkan pada tekanan atmosphere.
A. Kandungan pupuk Za
Pupuk ZA
mengandung belerang 24 % dan nitrogen 21 %.Kandungan nitrogennya hanya separuh
dariUrea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok
hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini.Terdiri dari senyawa
Sulfur dalam bentuk Sulfat yang mudah diserap dan Nitrogen dalam bentuk
amoniumyang mudah larut dan diserap tanaman.
B. Spesifikasi dari Pupuk Za (SNI 02-1760-2005)
Menurut (SNI
02-1760-2005) pupuk Za memiliki spesifikasi sebagai berikut:
-
Nitrogen minimal 20,8%
-
Belerang minimal 23,8%
-
Kadar air maksimal 1%
-
Kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal
0,1%
-
Bentuk Kristal
-
Warna putih
C. Sifat dan keunggulan pupuk Za (SNI 02-1760-2005
·
Tidak higroskopis
·
Mudah larut dalam air
·
Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
·
Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam
waktu lama
·
Dapat dicampur dengan pupuk lain
·
Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
·
Meningkatkan produksi dan kualitas panen
·
Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama,
penyakit dan kekeringan.
·
Memperbaiki rasa dan warna hasil panen
D. Cara Penggunaan Pupuk Za
·
Pupuk ZA sangat dianjurkan sebagai pupuk dasar dan
pupuk susulan untuk semua jenis tanaman. (Unsur hara Belerang dibutuhkan
tanaman sejak awal pertumbuhan)
·
Pupuk ZA dapat dicampur dengan pupuk yang lain.
Alat
& Bahan :
- Alat :
1)
Cawan
porselin
2)
Oven
3)
Spatula
4)
Gegep
5)
Eksikator
6)
Neraca
digital
- Bahan :
1) Pupuk Urea
2) Air
3) Indicator MM
4) Indicator MB
5) HCl 0,02M
Cara
Kerja
:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.
2. Menimbang contoh ± 2 gram ke dalam
cawan porselin yang sudang diketahui bobot
tetapnya.
3. Cawan berisi sampel di keringkan,
dipijarkan di dalam oven ± 2 – 3 jam.
4. Kemudian, cawan didinginkan dalam
eksikator lalu ditimbang hingga bobot tetap.
Pengamatan
:
1. Cawan Kosong : 19,752 6 gram
2. Cawan Kosong + sampel :
21,8514 gram
3. Berat sampel sebelum pemijaran : 2,0988 gram
4. Berat sisa pijar + cawan kosong : 21,8223 gram
5. Berat sisa pijar : 2,0697
gram
Perhitungan Kadar Air :
% Air = (berat sample - berat sisa pijar) / berat sample x 100 %
= (2,0988 gram - 2,0697 gram) / 2,0988 gram x 100 %
= 1,40 %
Kesimpulan :
Dapat disimpulkan dari percobaan bahwa kadar air pada sampel pupuk ZA yaitu sebesar 1,40 %.
Dapat disimpulkan dari percobaan bahwa kadar air pada sampel pupuk ZA yaitu sebesar 1,40 %.
Daftar Pustaka :