PENETAPAN UJI BIURET PADA PUPUK TSP
LAPORAN LENGKAP
Nama : Ade Rosa Faisal
NIS : 114620
Kelas/Kelompok : 3C / C1.1
Tanggal mulai : 21 April 2014
Tanggal selesai : 21 April 2014
Judul penetapan : Uji biuret pada pupuk TSP
Tujuan penetapan :Untuk mengetahui pada pupuk TSP positif atau tidak berwarna lembayung
Dasar prinsip : 2 molekul urea pada suhu tinggi bergabung atau berpolimerisasi membentuk senyawa biuret. Keberadaannya dapat diketahui dari reaksi biuret dengan garam tembaga kompleks membentuk kompleks yang berwarna lembayung.
Reaksi :
2CO(NH2)2. . . . .NH2CONHCONH2 + NH3
CuSO4 + 2NaOH. . . . .Cu(OH)2 + Na2SO4
2NH2CONHCONH2 + Cu(OH)2. . . . .[Cu(NH2CONHCONH2)2] (OH)2
Landasan teori :
Uji Biuret
Gambar
di atas menunjukkan adanya dua molekul asam amino yang berikatan dengan
ikatan peptida dan membentuk molekul protein. Ikatan peptida tersebut
yang akan bereaksi dengan reagen biuret menghasilkan perubahan warna.
Reaksi positif uji biuret ditunjukkan dengan munculnya warna ungu atau
merah muda akibat adanya persenyawaan antara Cu++ dari reagen biuret
dengan NH dari ikatan peptida dan O dari air. Semakin panjang ikatan
peptida (banyak asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna ungu,
semakin pendek ikatan peptida (sedikit asam amino yang berikatan) akan
memunculkan warna merah muda.
Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamidedan carbonyldiamine.
Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil
dibuat dari senyawa organik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.
Penemuan
Urea
ditemukan pertama kali oleh Hilarrie loure pada tahun 1773. Senyawa ini
merupakan senyawa organik pertama yang berhasil disintesis dari senyawa
anorganik.
Biosintesis
Urea
terbentuk melalui proses oksidasi yang terjadi pada hati. Eritrosit
atau sel darah merah yang sudah rusak (120 hari) dirombak menjadi
'haemo' dan'globin'. Selanjutnya 'haemo' akan diubah menjadi zat warna
empedu yaitu bilirubin dan urobilin yang mengandung urea dan amonia yang
akan keluar bersama urin dan feses.
Pupuk urea
Sekitar 90% urea industri digunakan sebagai pupuk kimia. Urea dalam bentuk butiran curah (prill)
digunakan dalam pertanian sebagai pupuk kimia pemasok unsur nitrogen.
Ditanah, urea akan terhidrolisis dan melepaskan ion amonium. Kandungan N
pada urea adalah 46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya
separuhnya.
Karena penting dalam pembangunan pertanian, pupuk urea seringkali
disubsidi oleh pemerintah suatu negara, termasuk Indonesia. Di pasaran
Indonesia, pupuk urea dipasarkan dalam dua bentuk: bersubsidi (berwarna
merah muda, digunakan untuk bantuan pembangunan) dan tidak bersubsidi
(berwarna putih, untuk dipasarkan secara komersial).
Pupuk urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau
pembakaran batu bara. Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan
industri tersebut lalu dicampur dengan amonia melalui proses
Bosch-Meiser. Dalam suhu rendah, amonia cair dicampur dengan es kering
(karbondioksida) menghasilkan amonium karbamat. Selanjutnya, amonium
karbamat dicampur dengan air ditambah energi untuk menghasilkan urea dan
air.
PUPUK UREA
Spesifikasi • Kadar air maksimal 0,50% • Kadar Biuret maksimal 1% •
Kadar Nitrogen minimal 46% • Bentuk butiran tidak berdebu • Warna putih
Sifat Pupuk Urea • Higroskopis • Mudah larut dalam air Manfaat unsur
hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea • Membuat bagian tanaman lebih
hijau dan segar • Mempercepat pertumbuhan • Menambah kandungan protein
hasil panen Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen pada tanaman • Seluruh
tanaman berwarna pucat kekuningan • Pertumbuhan tanaman lambat dan
kerdil • Daun tua berwarna kekuningan . Pada tanaman padi dimulai dari
ujung daun menjalar ke tulang daun • Pertumbuhan buah tidak sempurna
seringkali masak sebelum waktunya • Jika dalam keadaan kekurangan yang
parah daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah tanaman terus ke
bagian atas tanaman
Alat :
Tabung reaksi
spatula
Pipet tetes
Bahan :
Pupuk TSP
Aquadest
NaOH 10%
CuSO4
Cara kerja :
-Tabung reaksi diisi seujung sendok pupuk urea
-Dilarutkan dengan aquadest 5-10 ml
-Ditetesi NaOH 10% 5 tetes dan 2 tetes CuSO4
-Jika warna lembayung (+)
Pengamatan :
Pada contoh pupuk TSP negatif (biru)
Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pada uji biuret dengan pupuk TSP negatif (biru)
Daftar pustaka :
http://pendidikan-bio.blogspot.com/2013/11/uji-biuret.html
http://yadizhe.wordpress.com/2012/07/08/jenis-jenis-pupuk-dan-spesifikasinya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar