Senin, 12 Mei 2014

PENENTUAN KADAR AIR

PENENTUAN KADAR AIR

LAPORAN LENGKAP
Nama                                     : Ade Rosa Faisal
Kelas                                     : IIIC
No.Stambuk                          : 114620
Kelompok                              : C.1.1
Tanggal Mulai                        : 28 April 2014
Tanggal Selesai                     : 28 April 2014
Judul penetapan                    : Penentuan Kadar Air Pada Sampel Pupuk ZA
Tujuan Penetapan                 : Untuk menentukan kadar air pada sampel pupuk ZA yang 
                                                akan di analisa.
Dasar Prinsip                        : Prinsip dari metode oven pengering  adalah bahwa air yang 
                                                terkandung dalam suatu bahan akan menguap bila bahan 
                                                tersebut dipanaskan pada suhu 105o C selama waktu   
                                                tertentu. Perbedaan antara berat sebelum dan sesudah 
                                                dipanaskan adalah kadar air.
Landasan Teori                    :
Pupuk Za adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan haranitrogen danbelerang bagi tanaman. Nama Za adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda ‘zwavelzure ammoniak’, yang berarti Ammonium Sulfat (NH4SO4).
Ammonium Sulfat bila dalam keadaan murni berwarna putih garam dengan bentuk kristal. Wujud pupuk ini juga berbentuk butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini bersifat higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk Urea. Namun dalam perdagangannya, Ammonium Sulfat berwarna putih dan tergantung pada bahan pencampur yang terkandung didalamnya seperti kelabu, kemerah-merahan, kekunung-kuningan, biru tua atau bahkan kadang berwarna semu Ammonium Sulfat karena adanya kandungan H2SO4 bebas, garam-garam mineral dan uap air.
Karena ion Sulfat larut secara kuat, sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya. Sifat ini perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan pemakaiannya.
Reaksi kerja pupuk Za agak lambat sehingga cocok untuk pupuk dasar. Sifat reksinya asam, sehingga tidak disarankan untuk tanah ber-pH rendah. Selain itu, pupuk ini sangat baik untuk sumber Sulfur. Lebih disarankan dipakai didaerah panas.Pupuk Za yang diperdagangkan dalam bentuk kristal, umumnya berwarna putih, tapi ada juga yang berwarna abu-abu, biru kabuan dan kuning, tergantung kepada pembuatannya.
Ammonium sulfat merupakan jenis pupuk nitrogen yang paling sering dipakai dalam perdagangan karena hidrolisa ion NH4+ ini sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan tanaman.
Banyak proses yang digunakan dalam produksi Ammonium Sulfat, penggolongannya tersebut berdasarkan atas bahan baku yang digunakan, proses-proses tersebut diantaranya:
a.    Proses yang menggunakan bahan baku (by product) dari pembuangan gas Kokas.
b.    Proses konversi Kalsium Sulfat alam (gibs) atau Kalsium Sulfat by produk(yang diambil dari pabrik asam Phosphate).
c.    Proses dengan reaktan murni, seperti Ammonia yang diperoleh dari Ammonia plant dan Asam Sulfat dari pross kontak. Pada proses dengan reaktan murni ini, ada bermacam-macam prosesnya.
Proses dasar cyclenya sama tetapi untuk menyatukan perbedaan secara teknis diperlukan suatu proses penyempurnaan. Yaitu dengan adanya proses netralisasi antara Ammonia dan Asam Sulfat lalu terjadi kristalisasi dengan tekanan vakum. Netralisasi akan terjadi pada temperature yang lebih rendah dibandingkan bila operasi dilangsungkan pada tekanan atmosphere.
       
      A.   Kandungan pupuk Za
Pupuk ZA mengandung belerang 24 % dan nitrogen 21 %.Kandungan nitrogennya hanya separuh dariUrea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini.Terdiri dari senyawa Sulfur dalam bentuk Sulfat yang mudah diserap dan Nitrogen dalam bentuk amoniumyang mudah larut dan diserap tanaman.
      B.   Spesifikasi dari Pupuk Za (SNI 02-1760-2005)
Menurut (SNI 02-1760-2005) pupuk Za memiliki spesifikasi sebagai berikut:
-      Nitrogen minimal 20,8%
-      Belerang minimal 23,8%
-      Kadar air maksimal 1%
-      Kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%
-      Bentuk Kristal
-      Warna putih
     C.   Sifat dan keunggulan pupuk Za (SNI 02-1760-2005
·         Tidak higroskopis
·         Mudah larut dalam air
·         Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
·         Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
·         Dapat dicampur dengan pupuk lain
·         Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
·         Meningkatkan produksi dan kualitas panen
·         Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan.
·         Memperbaiki rasa dan warna hasil panen
     D.   Cara Penggunaan Pupuk Za
·         Pupuk ZA sangat dianjurkan sebagai pupuk dasar dan pupuk susulan untuk semua jenis tanaman. (Unsur hara Belerang dibutuhkan tanaman sejak awal pertumbuhan)
·         Pupuk ZA dapat dicampur dengan pupuk yang lain.
Alat & Bahan                        :
      -  Alat                 :
1)    Cawan porselin
2)    Oven
3)    Spatula
4)    Gegep
5)    Eksikator
6)    Neraca digital
    -  Bahan            :
1)    Pupuk Urea
2)    Air
3)    Indicator MM
4)    Indicator MB
5)    HCl 0,02M
Cara Kerja                           : 
      1.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
      2.    Menimbang contoh ± 2 gram ke dalam cawan porselin yang sudang diketahui bobot 
           tetapnya.
      3.    Cawan berisi sampel di keringkan, dipijarkan di dalam oven ± 2 – 3 jam.
      4.    Kemudian, cawan didinginkan dalam eksikator lalu ditimbang hingga bobot tetap.
Pengamatan                       :
      1.    Cawan Kosong                                 : 19,752 6 gram
      2.    Cawan Kosong + sampel                 : 21,8514  gram
      3.    Berat sampel sebelum pemijaran    :    2,0988  gram
      4.    Berat sisa pijar + cawan kosong      : 21,8223  gram
      5.    Berat sisa pijar                                :    2,0697  gram
Perhitungan Kadar Air      
% Air = (berat sample - berat sisa pijar) / berat sample x 100 %
         = (2,0988 gram - 2,0697 gram) / 2,0988 gram x 100 %
         = 1,40 %
Kesimpulan                        :
Dapat disimpulkan dari percobaan bahwa kadar air pada sampel pupuk ZA yaitu sebesar 1,40 %.

Daftar Pustaka                 :
http://feronikafajriyanti.blogspot.com/2012/05/pupuk-za.html.

PENENTUAN KADAR P2O5 YANG LARUT DALAM AIR

PENENTUAN KADAR P2O5 YANG LARUT DALAM AIR

LAPORAN LENGKAP
 
 
Nama                                   : Ade Rosa FAisal
Kelas                                    : IIIC
No.Stambuk                         : 114620
Kelompok                             : C.1.1
TanggalMulai                        : 28 April 2014
TanggalSelesai                     : 28 April 2014
Judulpenetapan                    : Penetapan kadar P2O5 yang larut dalam air
TujuanPenetapan                 : Untuk mengetahui kadar P2O5 pada pupuk TSP
DasarPrinsip                         : Larutan dari pupuk P2O5 yang dipanaskan, diendapkan 
                                               dengan NH4OH dan sedikit campuran magnesia membentuk 
                                               NH4MgPO4. Endapan yang telah bebas Cl- diabukan dan 
                                               ditimbang sebagai MgP2O7 yang berwarna putih. Kemudian 
                                               dihitung kadar P2O5 dan hasil yang diperoleh menunjukkan 
                                               kualitas pupuk yang dianalisis.
Reaksi                                   : 






LandasanTeori                 : 

Deskripsi dari Pupuk

Untuk memperoleh makanan, cara yang dilakukan sangat manusia, hewan, dan tumbuhan sangat berbeda. Manusia dan hewan dapat berpindah tempat, sedangkan tumbuhan tergantung pada tanah tempatnya berada. Jenis makanan yang diperlukan oleh manusia dan hewan berupa unsur organik atau senyawa organik yang kompleks, sedangkan makanan yang dibutuhkan tumbuhan berupa unsur-unsur anorganik sederhana yang dikenal dengan istilah unsur hara.

Dalam tanah terdapat 16 jenis unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Unsur hara yang diperlukan dalam jumlah banya dikenal dengan unsur makro, terdiri atas 9 unsur yaitu C, H, O, N, K, P, S, Mg, dan Ca. Sedangkan unsure hara yang diperlukan dalam jumlah sedikit dikenal dengan unsur mikro, terdiri atas 7 unsur yaitu Cl, Fe, Mn, Zn, Cu, B, dan Mo. Ke-16 unsur tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Apabila dalam tanah tidak mengandung unsur-unsur tersebut maka tanah harus diberi pupuk sesuai dengan jenis tanah yang digunakan sebagai lahan tanam. Pupuk (fertilizer) adalah suatu zat yang ditambahkan dengan tujuan agar kesuburan tanah ditingkatkan, sehingga tanaman menjadi lebih produktif.

Bahan dan Kandungan Pupuk

            Bahan-bahan pembuat pupuk adalah Carrier, double superfosfat, CaSO4, Fosfor, kotoran (impurities), Za, asam bebas (H2SO4), bahan mantel (coated), dan Filler (pengisi).

            Adapun kandungan pupuk meliputi Nitrogen (N), Fosfor (F), Kalium(K), Sulfur (S), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Besi (Fe), Boron (B), Mangan (Mg), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Molibdenum (Mo).

Fungsi Pupuk

  • Menambah dan menyuburkan tanah 
  • Sebagai vitamin bagi tubuh adalah nutrisi bagi tanah.
  • Menghidupkan kembali jasad renik yang ada dalam tanah.
  • Merangsang tanaman agar tumbuh sehat.
  • Melindungi tanaman dari hama penyakit
  • Menaikan mutu dan porudktivitas hasil tanaman
PUPUK TSP
Pupuk TSP adalah nutrient anorganik yang digunakan untuk memperbaiki hara tanah untuk pertanian. TSP artinya triple super phosphate. Rumus kimianya Ca(H2PO4). Kadar P2O5 pupuk ini sekitar 44-46%, namun di lapangan bisa mencapai 56 %. TSP dibuat dengan sistem proses. Pada pembuatannya, batuan alam (rockphosphate) fluor apatit diasamkam dengan asam fosfat hasil proses sebelumnya. Reaksi dasarnya sebagai berikut:
           Ca3(PO4)2CaF  +  H3PO4 --> Ca(H2PO4)2 + Ca(OH)2 + HF
Alat&Bahan                          :
      ð  Alat                 :
·               Gelas Piala
·               Corong
·               Pengaduk
·               Penyangga Corong
·               Gelas ukur
·               Kertas Saring
·               Hotplate
·               Cawan Porselin
·               Neraca Digital
·               eksikator
      ð  Bahan            :
·               Pupuk TSP
·               Aquadest
·               Air Panas
·               NH4Cl 2M
·               Campuran Magnesia
·               HCl 1:1
·               Ind. PP
·               NH4OH 1:10
·               NH4OH 1:20
Cara Kerja                           : 
      1.    Ditimbang pupuk TSP + 1 g, dimasukkan kedalam gelas piala.
      2.    Dilarutkan dengan air kemudian dididihkan.
      3.    Di Saring endapan, dicuci dengan 3 10 mL air suling panas.
      4.    Filtrate ditampung lalu ditambahkan 10 mL NH4Cl 2M, dan 10 mL campuran magnesia.
      5.    Bila menjadi keruh ditambahkan HCl 1:1hingga larut.
      6.    Dibubuhi indikator PP kemudian diendapkan dengan NH4OH 1:10 berlebih.
      7.    Endapan didinginkan dalam kulkas, lalu diSaring dengan kertas, dicuci dengan NH4OH 
          1:20 sampai bebas klorida.
      8.    Endapan dikerinkan, dipijarkan dan ditimbang sampai bobot tetap .
      9.    Dihitung kadar P2O5 yang larut dalam air.
Pengamatan                       :
Bobot contoh                            :   1,0193 gram
Bobot cawan kosong                : 19,4272 gram
Bobot cawan + zat sisa pijar    : 20,3065 gram
Perhitungan                         :
% P2O5 = Mr / Ar x bobot abu / bobot contoh x 100 %
              = 142 mg/mmol / 222 mg/mmol x 879,3 mg / 1,0193 mg x 100 %
              = 55,20 %

Kesimpulan                          :
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar P2O5 yang larut dalam air adalah 55,20 %

DaftarPustaka                 :
Novizan. 1999. Pemupukan Yang Efektif. Makalah Pada Kursus Singkat Pertanian. PT Mitratani Mandiri Perdana. Jakarta.